Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit X Denpasar Secara Kuantitatif Menggunakan Metode ATC/DDD

Authors

  • Made Prita Artika Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada

Keywords:

demam tifoid, profil penggunaan antibiotik, kuantitas penggunaan antibiotik

Abstract

Demam tifoid adalah  penyakit endemis yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang menginfeksi saluran pencernaan sehingga mengakibatkan peradangan pada bagian usus halus dan lumen usus. Tahun 2018 jumlah kasus penyakit demam tifoid di seluruh dunia diperkirakan sekitar 20 - 21 juta kasus dengan insidensi 128.000 sampai 161.000 kasus kematian setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan Kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Denpasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan pengambilan data secara retrospektif yaitu mengambil data rekam medis periode Januari– Juni tahun 2022. Penelitian ini menggunakan sampel 52 pasien usia 18-55 tahun. Hasil penelitian menunjukan pasien demam tifoid paling banyak terjadi pada pasien jenis kelamin perempuan sebesar 29 (55.77%). Profil penggunaan antibiotik pasien demam tifoid terbanyak yaitu antibiotik cefixime 18 (34.6%) dan kuantitas penggunaan antibiotic berdasarkan metode ATC/DDD melebihi Standar WHO yaitu antibiotic Levofloxacin sebesar 40,75 DDD/100 patient days.

References

AG. 2012. Analisis Biaya dan Kesesuaian Penggunaan Antibiotik pada Demam Tifoid di RSUD Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 2.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 24 Februari 2023 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017, 4(1), 64–75.

Grief, SN dan Loza JK. 2018. Guidelines for the evaluation and treatment of pneumonia. Primary Care: Clinics in Office Practice, vol. 45, no. 3, hlm. 485–503, 27 Juni 2019. https://doi.org/10.1016/j.pop.2018.04.001.

Kemenkes. RI. 2021. Permenkes nomor 28 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Menkes RI. Permenkes RI. 2015. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Hukor Depkes RI. 2015. p. 23–4.

Lestari, P. D., Utami, E. D., & Suryoputri, M. W. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode Oktober-Desember 2017, 6(1), 20-28

Melarosa PR, Ernawati DK, Mahendra AN. 2019. Pola Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa dengan Demam Tifoid di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016-2017. E-Jurnal Medika. Vol 8(1): 12-14

Nonita, R.2019. Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Kasus Demam Tifoid Di Rumah Sakit Panti Rini. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

World Health Organization (WHO). 2019. Guidelines For ATC Classification and DDD assignment 2020. Oslo.

World Health Association (2019). International statistical classification of diseases and related health problems 10th revision (ICD-10) version 2019. https://icd.who.int/browse10/2019/en

Downloads

Published

2023-10-30

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.