Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Obat Antibiotik Pada Anak Di Dusun X Kabupaten Klungkung

Authors

  • Ni Putu Ayu Deviana Gayatri Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada
  • Made Prita Artika Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada
  • Wahyuni W Udi Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada

Abstract

Inappropriate use of oral antibiotics is still found in the pediatric age group. Based on research by the Indonesian Antimicrobial Resistance Agency (AMRIN), it shows that 46% - 54% of antibiotic use in children was found to be inappropriate and not in accordance with the label. This study aims to determine the level of public knowledge regarding the use of antibiotics in children in Dusun X in Klungkung Regency in 2023. The method used in this study is quantitative descriptive with a cross-sectional approach. Sampling was carried out using a purposive sampling technique, namely distributing questionnaires in the form of a google form. This study involved 79 respondents, parents of patients aged 17-55 years. Based on the results of this study, it was found that the level of public knowledge regarding the use of antibiotics in children with a good level of knowledge of 7 respondents or (8.9%), a sufficient level of knowledge of 59 respondents or (74.7%), and a low level of knowledge of 13 respondents (16.5%).

 

Keywords: Pediatric, knowledge, antibiotic, resistance

References

[1] Andiarna, F., Hidayati, I., & Agustina, E. (2020). Pendidikan kesehatan tentang penggunaan antibiotik secara tepat dan

efektif sebagai upaya mengatasi resistensi obat. Journal of Community Engagementand Empowerment, 2(1)

[2] Angelina, S. dan Tjandra O. 2019.Hubungan Antara Pengetahuan dan SikapIbu Terhadap Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Anak di KelurahanTomang periode Januari-Maret 2017.Tarumanagara Medical Journal. Vol.1,No.2, hlm: 410-416

[3] Badan POM, 2018. Peraturan BadanPengawas Obat dan Makanan Nomor 4Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat,

Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika danPrekursor di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. Jakarta.

[4. ]Deffi, K. S., Christina, A. D. T., & Ishak, S.W. (2020). Hubungan TingkatPengetahuan Orang Tua dengan Pola

Penggunaan Antibiotik pada Anak diPuskesmas Remu Kota Sorong, Papua Barat. Wal'afiat Hospital Journal, 1(2), 1-

13.

[5] Hakim L.N., (2020). Urgensi Revisi Undang- Undang tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Journal of Masalah- Masalah

Sosial 11.

[6]. Indarti, N. 2019. Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Rawat Inap Lantai 3 di RS Petrokimia Gresik. Tugas Akhir. Fakultas Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik

[7]. Kemenkes. (2019). Pasien Cerdas, Bijak gunakan Antibiotik. Pasien Cerdas, Bijak gunakan Antibiotik, 1-2.

[8] Kemenkes RI. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2015.

[9] Kusmindarti I, Kholifah. Faktor Dominan Penyebab Kehamilan Risiko Tinggi pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. STIKes Bina Sehat Mojokerto. 2015.

[10] Meinitasari, E., Yuliastuti, F., & Santoso, S.B. (2021). Hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotik masyarakat. Borobudur Pharmacy Review,1(1), 7-14.

[11] Menkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta.

[12] Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta.

Downloads

Published

2024-10-30